Perkembangan jaringan komputer sebagai sarana yang digunakan dalam proses telematika sangatlah dirasakan pengaruhnya dalam kehidupan masyarakat global. Tanpa jaringan komputer kita tidak mungkin bisa terhubung dengan masyarakat global yang ada di belahan bumi lain dengan cepat dan efisien. Bisa berbagi informasi, jejaring sosial, bisnis, edukasi dll secara global adalah bentuk nyata dari hasil jaringan komputer sebagai sarana proses telekomunikasi. Perkembangan jaringan komputer tidaklah luput dari semakin besarnya keinginan masyarakat global untuk mendapatkan informasi secara cepat dan bagaimana memudahkan aktifitas mereka sehari-hari.
dimulai dari teknologi telepon genggam yang mengalami perubahan yang
sangat signifikan dari waktu ke waktu seperti Advanced Mobile Phone
Services (AMPS), 1G, 2G, 3G, 3,5 G dan sampai sekarang sudah mencapai
4G. Dan masih banyak lagi teknologi lainya yang berhubungan dengan
telepon seluler yang kesemuanya ditujukan untuk mempermudah dalam
berkomunikasi.
Sejarah perkembangan jaringan komputer
Ditahun 1950-an ketika jenis komputer mulai membesar sampai terciptanya
super komputer, maka sebuah komputer mesti melayani beberapa terminal
(lihat Gambar 1) Untuk itu ditemukan konsep distribusi proses
berdasarkan waktu yang dikenal dengan nama TSS (Time Sharing System),
maka untuk pertama kali bentuk jaringan (network) komputer
diaplikasikan. Pada sistem TSS beberapa terminal terhubung secara seri
ke sebuah host komputer. Dalam proses TSS mulai nampak perpaduan
teknologi komputer dan teknologi telekomunikasi yang pada awalnya
berkembang sendiri-sendiri
Memasuki tahun 1970-an, setelah beban pekerjaan bertambah banyak dan
harga perangkat komputer besar mulai terasa sangat mahal, maka mulailah
digunakan konsep proses distribusi (Distributed Processing). Seperti
pada Gambar 2, dalam proses ini beberapa host komputer mengerjakan
sebuah pekerjaan besar secara paralel untuk melayani beberapa terminal
yang tersambung secara seri disetiap host komputer. Dala proses
distribusi sudah mutlak diperlukan perpaduan yang mendalam antara
teknologi komputer dan telekomunikasi, karena selain proses yang harus
didistribusikan, semua host komputer wajib melayani terminal-
terminalnya dalam satu perintah dari komputer pusat.
Selanjutnya ketika harga-harga komputer kecil sudah mulai menurun dan
konsep proses distribusi sudah matang, maka penggunaan komputer dan
jaringannya sudah mulai beragam dari mulai menangani proses bersama
maupun komunikasi antar komputer (Peer to Peer System) saja tanpa
melalui komputer pusat. Untuk itu mulailah berkembang teknologi jaringan
lokal yang dikenal dengan sebutan LAN. Demikian pula ketika Internet
mulai diperkenalkan, maka sebagian besar LAN yang berdiri sendiri mulai
berhubungan dan terbentuklah jaringan raksasa WAN.
Jaringan komputer adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer dan
perangkat jaringan lainnya yang bekerja bersama-sama untuk mencapai
suatu tujuan yang sama. Tujuan dari jaringan komputer adalah:
· Membagi sumber daya: contohnya berbagi pemakaian printer, CPU, memori, harddisk
· Komunikasi: contohnya surat elektronik, instant messaging, chatting
· Akses informasi: contohnya web browsing
Agar dapat mencapai tujuan yang sama, setiap bagian dari jaringan
komputer meminta dan memberikan layanan (service). Pihak yang meminta
layanan disebut klien (client) dan yang memberikan layanan disebut
pelayan (server).
Arsitektur ini disebut dengan sistem client-server, dan digunakan pada hampir seluruh aplikasi jaringan komputer.
Dalam telekomunikasi, informasi disampaikan melalui sinyal. Sinyal ada dua
macam:
1. Digital: secara spesifik mengacu pada informasi yang diwakili oleh
dua keadaan 0 atau 1. Data digital dikirimkan dengan diwakili dua
kondisi saja yaitu 0 dan 1.
2. Analog: sinyal yang terus menerus dengan variasi kekuatan dan
kualitas. Misalnya suara, cahaya dan suhu yang dapat berubah-ubah
kekuatannya dan kualitasnya. Data analog dikirimkan dalam bentuk yang
berkelanjutan, sinyal elektrik berkelanjutan dalam bentuk gelombang
Televisi, telepon dan radio adalah teknologi telekomunikasi yang
menggunakan sinyal analog, sedang komputer menggunakan sinyal digital
untuk transfer informasi. Namun saat ini sinyal digital juga digunakan
untuk suara, gambar dan gabungan keduanya. Di sisi lain, komputer yang
awalnya dimanfaatkan sebagai mesin penghitung dan pengolah data,
digunakan sebagai alat komunikasi sejak adanya jaringan komputer.
“Perkembangan jaringan Komputer” Kutipan dari Putu Nova G (teknik elektro-UNHAS)
2. Keuntungan dan kerugian
teknologi peer to peer dan client-server
Jaringan client server
Dalam jaringan ini satu komputer berfungsi sebagai pusat pelayanan
(server) dan komputer yang lain berfungsi meminta pelayanan ( client ).
Sesuai dengan namanya, client server berarti adanya pembagian kerja
pengelolaan data antara client dan server. Saat ini, sebagian besar
jaringan menggunakan model client/server.
B.Jaringan Peer to Peer
Dalam jaringan ini tidak ada komputer yang berfungsi khusus, dan semua
komputer dapat berfungsi sebagai client dan server dalam satu saat
bersamaan. Pengguna masing-masing komputer bertanggung jawab terhadap
administrasi resource komputer ( dengan membuat nama user, membuat
share, menandai ijin mengakses share tersebut). Tiap-tiap user
bertanggung jawab juga mengenal pembackupan data pada komputer.
Sayangnya penempatan resource dapat menjadi sulit pada network peer to
peer yang mempunyai lebih banyak komputer
Kelebihan peer to peer
Kelebihan client server
Pelaksanaan tidak terlalu mahal
Memberikan keamanan yang lebih baik
Tidak membutuhkan software server NOS ( Network Operating System )
Lebih mudah pengaturannya bila networknya besar karena administrasinya disentralkan
Tidak membutuhkan administrator network yang handal
Semua data dapat dibackup pada satu lokasi sentral
Kerugian
Kerugian
Tidak cocok untuk network skala besar, administrasi menjadi tidak terkontrol
Membutuhkan software NOS yang mahal contoh : NT atau server Windows 2000, XP,Novell, UNIX
Tiap user harus dilatih untuk menjalankan tugas administrative
Membutuhkan hardware yang lebih tinggi dan mahal untuk mesin server
Keamanan kurang
Membutuhkan administrator yang profesional
Semua mesin yang sharing resource tidak mempengaruhi performa
Mempunyai satu titik lemah jika menggunakan satu server, data user menjadi tak ada jika server mati.
sumber :http://roelangga.wordpress.com/2008/10/07/kelebihan-dan-kekurangan-dari-client-server-
dan-peer- to-peer/
3. Jelaskan tentang perkembangan tekhnologi wireless yang meliputi
hardware, system operasi dan program operasi yang digunakanpada
perangkat wireless ?
Wi Max Standar BWA yang saat ini umum diterima dan secara luas digunakan
adalah standar yang dikeluarkan oleh Institute of Electrical and
Electronics Engineering (IEEE), seperti standar 802.15 untuk Personal
Area Network (PAN), 802.11 untuk jaringan Wireless Fidelity (WiFi), dan
802.16 untuk jaringan Worldwide Interoperability for Microwave Access
(WiMAX).
Pada jaringan selular juga telah dikembangkan teknologi yang dapat
mengalirkan data yang overlay dengan jaringan suara seperti GPRS, EDGE,
WCDMA, dan HSDPA. Masing-masing evolusi pada umumnya mengarah pada
kemampuan menyediakan berbagai layanan baru atau mengarah pada layanan
yang mampu menyalurkan voice, video dan data secara bersamaan (triple
play). Sehingga strategi pengembangan layanan broadband wireless
dibedakan menjadi Mobile Network Operator (MNO) dan Broadband Provider
(BP)
Sekilas tentang WIMAX
WiMAX (Worldwide Interoperability for Microwave Access) adalah sebuah
tanda sertifikasi untuk produk-produk yang lulus tes cocok dan sesuai
dengan standar IEEE 802.16. WiMAX merupakan teknologi nirkabel yang
menyediakan hubungan jalur lebar dalam jarak jauh. WiMAX merupakan
teknologi broadband yang memiliki kecepatan akses yang tinggi dan
jangkauan yang luas. WiMAX merupakan evolusi dari teknologi BWA
sebelumnya dengan fitur-fitur yang lebih menarik. Disamping kecepatan
data yang tinggi mampu diberikan, WiMAX juga membawa isu open standar.
Dalam arti komunikasi perangkat WiMAX diantara beberapa vendor yang
berbeda tetap dapat dilakukan (tidak proprietary). Dengan kecepatan data
yang besar (sampai 70 MBps), WiMAX layak diaplikasikan untuk ‘last
mile’ broadband connections, backhaul, dan high speed enterprise.
Yang membedakan WiMAX dengan Wi-Fi adalah standar teknis yang bergabung
di dalamnya. Jika WiFi menggabungkan standar IEEE 802.11 dengan ETSI
(European Telecommunications Standards Intitute) HiperLAN sebagai
standar teknis yang cocok untuk keperluan WLAN, sedangkan WiMAX
merupakan penggabungan antara standar IEEE 802.16 dengan standar ETSI
HiperMAN.
Standar keluaran IEEE banyak digunakan secara luas di daerah asalnya,
Amerika, sedangkan standar keluaran ETSI meluas penggunaannya di daerah
Eropa dan sekitarnya. Untuk membuat teknologi ini dapat digunakan secara
global, maka diciptakanlah WiMAX. Kedua standar yang disatukan ini
merupakan standar teknis yang memiliki spesifikasi yang sangat cocok
untuk menyediakan koneksi berjenis broadband lewat media wireless atau
dikenal dengan BWA.
Spektrum Frekuensi WIMAX
Sebagai teknologi yang berbasis pada frekuensi, kesuksesan WiMAX sangat
bergantung pada ketersediaan dan kesesuaian spektrum frekuensi. Sistem
wireless mengenal dua jenis band frekuensi yaitu Licensed Band dan
Unlicensed Band. Licensed band membutuhkan lisensi atau otoritas dari
regulator, yang mana operator yang memperoleh licensed band diberikan
hak eksklusif untuk menyelenggarakan layanan dalam suatu area tertentu.
Sementara Unlicensed Band yang tidak membutuhkan lisensi dalam
penggunaannya memungkinkan setiap orang menggunakan frekuensi secara
bebas di semua area.
WiMAX Forum menetapkan 2 band frekuensi utama pada certication profile
untuk Fixed WiMAX (band 3.5 GHz dan 5.8 GHz), sementara untuk Mobile
WiMAX ditetapkan 4 band frekuensi pada system profile release-1, yaitu
band 2.3 GHz, 2.5 GHz, 3.3 GHz dan 3.5 GHz.
Secara umum terdapat beberapa alternatif frekuensi untuk teknologi WiMAX
sesuai dengan peta frekuensi dunia. Dari alternatif tersebut band
frekuensi 3,5 GHz menjadi frekuensi mayoritas Fixed WiMAX di beberapa
negara, terutama untuk negara-negara di Eropa, Canada, Timur-Tengah,
Australia dan sebagian Asia. Sementara frekuensi yang mayoritas
digunakan untuk Mobile WiMAX adalah 2,5 GHz.
Isu frekuensi Fixed WiMAX di band 3,3 GHz ternyata hanya muncul di
negara-negara Asia. Hal ini terkait dengan penggunaan band 3,5 GHz untuk
komunikasi satelit, demikian juga dengan di Indonesia. Band 3,5 GHz di
Indonesia digunakan oleh satelit Telkom dan PSN untuk memberikan layanan
IDR dan broadcast TV. Dengan demikian penggunaan secara bersama antara
satelit dan wireless terrestrial (BWA) di frekuensi 3,5 GHz akan
menimbulkan potensi interferensi terutama di sisi satelit.
Elemen Perangkat WiMAX
Elemen/ perangkat WiMAX secara umum terdiri dari BS di sisi pusat dan
CPE di sisi pelanggan. Namun demikian masih ada perangkat tambahan
seperti antena, kabel dan asesoris lainnya.Base Station (BS)
Merupakan perangkat transceiver (transmitter dan receiver) yang biasanya dipasang satu lokasi (colocated) dengan jaringan Internet Protocol (IP). Dari BS ini akan disambungkan ke beberapa CPE dengan media interface gelombang radio (RF) yang mengikuti standar WiMAX. Komponen BS terdiri dari:
§ NPU (networking processing unit card)
§ AU (access unit card)up to 6 +1
§ PIU (power interface unit) 1+1
§ AVU (air ventilation unit)
§ PSU (power supply unit) 3+1
Antena yang dipakai di BS dapat berupa sektor 60°, 90°, atau 120° tergantung dari area yang akan dilayani.
Secara umum Subscriber Station (SS) atau (Customer Premises Equipment) CPE terdiri dari Outdoor Unit (ODU) dan Indoor Unit (IDU), perangkat radionya ada yang terpisah dan ada yang terintegrasi dengan antena.
BWA WiMAX adalah standards-based technology yang memungkinkan penyaluran akses broadband melalui penggunaan wireless sebagai komplemen wireline. WiMAX menyediakan akses last mile secara fixed, nomadic, portable dan mobile tanpa syarat LOS (NLOS) antara user dan base station. WiMAX juga merupakan sistem BWA yang memiliki kemampuan interoperabilty antar perangkat yang berbeda. WiMAX dirancang untuk dapat memberikan layanan Point to Multipoint (PMP) maupun Point to Point (PTP). Dengan kemampuan pengiriman data hingga 10 Mbps/user.
Merupakan perangkat transceiver (transmitter dan receiver) yang biasanya dipasang satu lokasi (colocated) dengan jaringan Internet Protocol (IP). Dari BS ini akan disambungkan ke beberapa CPE dengan media interface gelombang radio (RF) yang mengikuti standar WiMAX. Komponen BS terdiri dari:
§ NPU (networking processing unit card)
§ AU (access unit card)up to 6 +1
§ PIU (power interface unit) 1+1
§ AVU (air ventilation unit)
§ PSU (power supply unit) 3+1
Antena yang dipakai di BS dapat berupa sektor 60°, 90°, atau 120° tergantung dari area yang akan dilayani.
Secara umum Subscriber Station (SS) atau (Customer Premises Equipment) CPE terdiri dari Outdoor Unit (ODU) dan Indoor Unit (IDU), perangkat radionya ada yang terpisah dan ada yang terintegrasi dengan antena.
BWA WiMAX adalah standards-based technology yang memungkinkan penyaluran akses broadband melalui penggunaan wireless sebagai komplemen wireline. WiMAX menyediakan akses last mile secara fixed, nomadic, portable dan mobile tanpa syarat LOS (NLOS) antara user dan base station. WiMAX juga merupakan sistem BWA yang memiliki kemampuan interoperabilty antar perangkat yang berbeda. WiMAX dirancang untuk dapat memberikan layanan Point to Multipoint (PMP) maupun Point to Point (PTP). Dengan kemampuan pengiriman data hingga 10 Mbps/user.
Pengembangan WiMAX berada dalam range kemampuan yang cukup lebar. Fixed
WiMAX pada prinsipnya dikembangkan dari sistem WiFi, sehingga
keterbatasan WiFi dapat dilengkapi melalui sistem ini, terutama dalam
hal coverage/jarak, kualitas dan garansi layanan (QoS). Sementara itu
Mobile WiMAX dikembangkan untuk dapat mengimbangi teknologi selular
seperti GSM, CDMA 2000 maupun 3G. Keunggulan Mobile WiMAX terdapat pada
konfigurasi sistem yang jauh lebih sederhana serta kemampuan pengiriman
data yang lebih tinggi. Oleh karena itu sistem WiMAX sangat mungkin dan
mudah diselenggarakan oleh operator baru atau pun service provider skala
kecil. Namun demikian kemampuan mobility dari Mobile WiMAX masih berada
dibawah kemampuan teknologi selular.
WiMax adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan standar dan implementasi yang mampu beroperasi berdasarkan jaringan nirkabel IEEE 802.16, seperti WiFi yang beroperasi berdasarkan standar Wireless LAN IEEE802.11. Namun, dalam implementasinya WiMax sangat berbeda dengan WiFi.
WiMax adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan standar dan implementasi yang mampu beroperasi berdasarkan jaringan nirkabel IEEE 802.16, seperti WiFi yang beroperasi berdasarkan standar Wireless LAN IEEE802.11. Namun, dalam implementasinya WiMax sangat berbeda dengan WiFi.
Pada WiFi, sebagaimana OSI Layer, adalah standar pada lapis kedua,
dimana Media Access Control (MAC) menggunakan metode akses kompetisi,
yaitu dimana beberapa terminal secara bersamaan memperebutkan akses.
Sedangkan MAC pada WiMax menggunakan metode akses yang berbasis
algoritma penjadualan (scheduling algorithm). Dengan metode akses
kompetisi, maka layanan seperti Voice over IP atau IPTV yang tergantung
kepada Kualitas Layanan (Quality of Service) yang stabil menjadi kurang
baik. Sedangkan pada WiMax, dimana digunakan algoritma penjadualan, maka
bila setelah sebuah terminal mendapat garansi untuk memperoleh sejumlah
sumber daya (seperti timeslot), maka jaringan nirkabel akan terus
memberikan sumber daya ini selama terminal membutuhkannya.
Standar WiMax pada awalnya dirancang untuk rentang frekuensi 10 s.d. 66
GHz. 802.16a, diperbaharui pada 2004 menjadi 802.16-2004 (dikenal juga
dengan 802.16d) menambahkan rentang frekuensi 2 s.d. 11 GHz dalam
spesifikasi. 802.16d dikenal juga dengan fixed WiMax, diperbaharui lagi
menjadi 802.16e pada tahun 2005 (yang dikenal dengan mobile WiMax) dan
menggunakan orthogonal frequency-division multiplexing (OFDM) yang lebih
memiliki skalabilitas dibandingkan dengan standar 802.16d yang
menggunakan OFDM 256 sub-carriers. Penggunaan OFDM yang baru ini
memberikan keuntungan dalam hal cakupang, instalasi, konsumsi daya,
penggunaan frekuensi dan efisiensi pita frekuensi. WiMax yang
menggunakan standar 802.16e memiliki kemampuan hand over atau hand off,
sebagaimana layaknya pada komunikasi selular.
Banyaknya institusi yang tertarik atas standar 802.16d dan .16e karena
standar ini menggunakan frekuensi yang lebih rendah sehingga lebih baik
terhadap redaman dan dengan demikian memiliki daya penetrasi yang lebih
baik di dalam gedung. Pada saat ini, sudah ada jaringan yang secara
komersial menggunakan perangkat WiMax bersertifikasi sesuai dengan
standar 802.162.
Spesifikasi WiMax membawa perbaikan atas keterbatasan-keterbatasan
standar WiFi dengan memberikan lebar pita yang lebih besar dan enkripsi
yang lebih bagus. Standar WiMax memberikan koneksi tanpa memerlukan Line
of Sight (LOS) dalam situasi tertentu. Propagasi Non LOS memerlukan
standar .16d atau revisi 16.e, karena diperlukan frekuensi yang lebih
rendah. Juga, perlu digunakan sinyal muli-jalur (multi-path signals),
sebagaimana standar 802.16n
Sumber: http://anovianto.wordpress.com/2012/10/31/t/